Posted by : drh.ires92
Selasa, Oktober 22, 2013
- Pendahuluan
Obstruksi usus halus merupakan suatu kondisi
penyumbatan patologis akibat adanya kelainan mekanik pada usus. Obstruksi lumen
intestinal sehingga aliran bahan makanan terganggu sering terjadi pada anjing
atau kucing. Obstruksi yang terjadi bisa bersifat parsial atau komplet. Pada
obstruksi yang bersifat parsial gejala yang ditimbulkan tidak begitu nyata dan sebaliknya
pada obstruksi komplet akan menimbulkan gejala-gejala yang nyata dan serius.
- Penyebab
Ada beberapa penyebab yang menyebab kan obstruksi
usus, diantaranya adalah sebagai berikut
1. Kongenital→Stenosis, atresia, anomali ligament
pankreati komeso jejenunal
2. Kompresi
ekstramural →→→Adesi, hernia, strangulasi, intususepsi, volvulus, tumor
(Lymphoma, adenocarcinoma, Leiomyosarcoma), Inflamasi granulomatus,
Phycomycosis,Striktura, Abses dan Hematoma.
3. Obstruksi
intraluminal →→→ Polyps (pada kucing), Benda asing
4. Obstruksi
fungsional→→→ Hambatan syaraf simpatik, infiltrasi, penyakir neuromuskular,
peritonitis, hipokalemia.
- Gejala klinis
Gejala klinis berkaitan dengan obstruksi intestinal
bergantung pada lokasi obatruksi dan tipe obstruksi. Pada obstruksi akut atau
obstruksi bagian distal intestinal, gejala klinis tidak begitu tampak.
Namun semakin lama hewan mengalami anoreksia dan
mengalami kondisi yang semakin buruk. Vomit yang terjadi semula intermiten namun
berkembang menjadi parah dengan semakin besarnya distensi akibat akumulasi gas dan
cairan. Sedangkan pada obstruksi intestinal yang lebih proksimal, hewan umumnya
mengalami anoreksia. Tapi gejala yang paling nyata adalah vomit. Hewan akan
mengalami dehidrasi dengan gejala endotoksik shock. Sedangkan pada obstruksi akibat
strangulasi, gejala yang muncul sangat hebat, cepat dan progresif. Hewan akan mengalami
gejala-gejala hipovolemik dan endotoksik shock.
- Diagnose
Dengan palpasi akan ditemukan adanya massa pada usus
halus, namun kadang terjadi vomit dan rasa sakit akibat palpasi. Pada kasus
intususepsi akan terasa massa tubular yang keras dengan bentukan usus halus
normal yang masih teraba. Pemeriksaan rektal pada pasien obstruksi komplet akan
ditemukan feses yang normal, namun umumnya ditemukan feses kering dan keras dan
mukosa rektal kering kesat.
Pemeriksaan radiografi sangat membantu untuk melihat
adanya benda asing, dugaan intususepsi. Pemeriksaan laboratorium tidak banyak
berubah, kecuali adanya hemokonsentrasi akibat dehidrasi, leukositosis akibat inflamasi
dan gangguan elektrolit. Namum leukopenia akan ditemukan bila mengalami strangulasi
atau nekrosis intestinal. Hewan kan mengalami hipokalemia, hiponatremia, hipokloremia
dan metabolik alkalosis. Peningkatan konsentrasi serum folat juga membantu
mengeakkan diagnosis obstruksi parsial karena berkaitan dengan bacterial overgrowth
pada usus halus.
- Terapi
Terapi utama pada kondisi obstruksi intestinal adalah
melakukan tindakan operasi, dengan mengambil benda asing, atau memperbaiki
intususepsi. Keputusan ini harus segera dilakukan segera setelah diagnosis
ditegakkan. Sebelum tindakan operasi perlu dilakukan terapi cairan, normal
saline merupakan pilihan pada penderita yang mengalami vomit. Pemberian
antibiotika spektrum luas diperlukan untuk mengatasi endotoksemia.
Related Posts :
kasus