Archive for 2011

  • tritrichomonas foetus

    0



    Protozoa Tritrichomonas foetus (TF) adalah penyebab umum dari diare kronis pada kucing muda. Hal ini lebih sering terjadi pada kucing yang ditempatkan bersama-sama, seperti yang di tempat penampungan atau catteries. Contohnya Data yang dikumpulkan sebanyak 117 kucing dari 89 catteries di sebuah pameran kucing internasional untuk memeriksa prevalensi dan faktor risiko Tritrichomonas foetus dan infeksi Giardia pada kucing. Prevalensi T. foetus adalah 31% di antara kucing (36 keluar dari 117) dan catteries (28 dari 89).  Di mana T. foetus di Catteries diidentifikasi lebih cenderung memiliki sejarah diare.
    Tritrichomonas foetus menyebabkan diare usus kronis pada kucing muda yang berhubungan dengan darah atau lendir, perut kembung, tenesmus, muntah, penurunan berat badan, dan iritasi anus. Kebanyakan laporan dalam literatur sejak tahun 1996. Tujuan dari ini adalah untuk memperkirakan prevalensi dari T. foetus pada kucing peliharaan di seluruh Amerika Serikat.
    Beberapa kasus infeksi pada kucing juga terjadi di Inggris (kebanyakan dalam silsilah kucing muda), dan juga telah diidentifikasi pada kucing dari Jerman, Italia, Spanyol dan Norwegia. Di Inggris, sampai dengan 30% dari sampel tinja dari kucing dengan diare saat ini sedang ditemukan terinfeksi, dengan silsilah kucing muda (khususnya Siam dan Bengal) yang secara signifikan lebih mungkin terinfeksi. Bukti Oleh karena itu menunjukkan bahwa T. foetus mungkin cukup luas di populasi kucing, dan infeksi yang paling mungkin terjadi di mana kepadatan kucing yang tinggi dan berbagi di lingkungan yang sama.
    Meskipun kucing dari segala usia dapat terinfeksi T. foetus, namun T. foetus paling sering terlihat pada kucing muda dan anak kucing, mayoritas berada di bawah usia 12 bulan. penularan dengan cara kontak dekat dan langsung. Tritrichomonas foetus paling umum terjadi pada kucing ras, keturunan seperti Bengals, Persia, dll. Karena catteries melakukan perdagangan ratu dan kancing untuk menyediakan keragaman genetik yang lebih besar, sehingga parasit ini akan menyebar dari satu cattery ke cattery yang lain.
    Sebenarnya tidak ada pengobatan yang efektif yang dilaporkan untuk             T. foetus. Namun Baru-baru ini, dokter hewan di North Carolina State University, College of Kedokteran Hewan, Raleigh, NC mengevaluasi penggunaan ronidazole (RDZ) untuk pengobatan infeksi ini pada kucing.





    BAB II
    PEMBAHASAN
    A.    APA ITU Tritrichomonas foetus?
    Tritrichomonas foetus adalah mikroskopis bersel tunggal protozoa parasit flagellated yang secara tradisional telah diidentifikasi sebagai penyebab penyakit reproduksi pada sapi (infertilitas, aborsi dan endometritis). Telah ditemukan di seluruh dunia, namun meluasnya penggunaan inseminasi buatan pada sapi peternakan telah menyebabkan penghapusan virtual organisme ini dari populasi ternak di banyak negara termasuk Inggris dan sebagian besar Eropa.

    B.     DESKRIPSI

    1.      Klasifikasi Tritrichomonas foetus


    -          Kingdom         :           Protista
    -           phylum           :           sarcomastigophora
    -          subphilum        :           mastighopora
    -          Ordo                :           trichomonodidae
    -          Famili              :           trichomonadidae
    -          Genus              :           tritrichomonas
    -          Spesies            :           trtrichomonas foetus



    2.      Morfologi
    Tropozoit berbentuk buah pir, dengan panjang 10 – 25 mikron dan lebar 3 – 15 mikron, cara bergerak yang karakteristik yaitu bergerakdengan tersendat – sendat. Memiliki 3 flagela anterior dan tidak mempunyai pelta. Hanya ditemukan satu inti yang berbentuk oval terletak di anterior. Sebuah flagella yang paling tebal ke arah belakang sepanjang tepi tubuh dan membentuk selaput beralun (undulating membrane), lalu keluar dengan bebas di bagian tubuh posterior yang meruncing. Aksotil Nampak di pertengahan tubuh dan berakhir di ujung posterior yang mirip ekor.
    Tritrichomonas foetus terlihat seperti berudu kecil dengan ekor yang kecil bila dilihat secara mikroskopis. Biasanya parasit ini berinteraksi dengan bakteri lain yang berada dalam saluran usus dengan berpegang pada epitel usus dari inangnya.


    GAMBAR : penampilan umum T. foetus dalam kotoran feses perbesaran 400x.

    GAMBAR: Penampilan individu T. foetus diwarnai dengan yodium Lugol. Tiga flagellae anterior dapat dilihat, dan membran bergelombang berjalan panjang


    C.     INFEKSI PADA KUCING
    sejumlah studi baru-baru ini, sebagian besar bentuk Amerika Serikat, yang telah menunjukkan bahwa T. foetus juga dapat menjadi penyebab penting diare pada kucing. Hal ini dapat menginfeksi dan colonises pada usus besar, dan dapat menyebabkan diare berkepanjangan yang sulit di obati.
    Penelitian telah menunjukkan bahwa parasit ini terutama menyebabkan kolitis (diare usus besar) dengan peningkatan frekuensi defekasi, kotoran cair, dan kadang-kadang ada darah segar ataupun lendir dalam tinja. Dengan diare yang parah, anus bisa menjadi meradang dan menyakitkan, dan dalam beberapa kasus kucing inkontinensia fekal dapat mengembangkan. Meskipun kucing dari segala usia dapat dipengaruhi dengan diare, hal ini paling sering terlihat pada kucing muda dan anak kucing, mayoritas berada di bawah usia 12 bulan. Sebagian besar kucing yang terkena berasal dari tempat penampungan penyelamatan dan koloni silsilah. Pemeriksaan USG perut bisa menunjukkan kerut dari usus besar sampai limfadenopati lokal. Biopsi kolon dari kucing yang terkena biasanya menunjukkan perubahan inflamasi ringan sampai berat dengan infiltrasi limfosit dan sel plasma - sebuah pola umum terlihat dengan agen menular lainnya dan dengan penyakit inflamasi usus. Namun, parasit dapat dilihat dalam hubungan erat dengan mukosa. Meskipun kucing akan terkena diare yang terus-menerus dan parah, namun kucing tidak akan menunjukkan penurunan berat badan yang signifikan.
    Infeksi ini paling sering terlihat pada koloni kucing dan catteries, di mana organisme ini diduga menyebar antara kucing ke kucing melalui kontak dekat dan langsung. Tidak ada bukti penyebaran dari spesies lain, atau menyebar melalui makanan atau air. Dalam suatu studi, 31% dari kucing di pameran kucing di Amerika Serikat diidentifikasi sebagai terinfeksi dengan organisme ini, menunjukkan bahwa ini mungkin merupakan penyebab yang penting, umum, dan sebelumnya tidak dikenal diare pada kucing.
                Sementara T. foetus diketahui menjadi penyebab signifikan penyakit reproduksi pada sapi (infertilitas, aborsi dan endometritis), perannya dalam menyebabkan penyakit reproduksi pada kucing masih belum jelas. Ada satu laporan dari kucing dari Norwegia yang berasal dari kucing rumahan terinfeksi T. foetus dan dikembangkan pyometra (yang ditemukan mengandung organisme T. foetus). Ini juga telah menyarankan bahwa kucing tom mungkin dapat pelabuhan infeksi pada kulit khatan mereka.

    D.    DIAGNOSA
    Tritrichomonas foetus pada kucing ditandai dengan diare yang mengandung darah dan lendir. Kebanyakan menyerang kucing usia 12 bulan atau lebih muda dan kucing dari tempat penampungan penyelamatan juga beberapa kucing rumahan.penularan dengan cara kontak dekat dan langsung.



    Tritrichomonas foetus paling umum di kucing ras, keturunan seperti Bengals, Persia, dll. Karena catteries melakukan perdagangan ratu dan kancing untuk menyediakan keragaman genetik yang lebih besar, sehingga parasit ini akan menyebar dari satu cattery ke cattery yang lain. Salah satu cara mudah Tritrichomonas foetus dapat dibedakan dari diare umum lainnya adalah yang sangat berbau busuk.
    Diagnosa Tritrichomonas foetus dapat dideteksi dengan tiga metode:
    1.       Langsung
    Cara ini adalah dengan memeriksa kotoran kucing dibawah mikroskop. Untuk hasil lebih baik kotoran di ecerkan terlebih dahulu.

    2.       InPouch TF - kantong budaya yang tersedia dari BioMed Disgnostics.
    In Poucht TF' tes (BioMed Diagnostik, Oregon, Amerika Serikat) menggunakan sistem kultur cair dalam kantong plastik steril. Kantong dapat diinokulasi dengan 0.05g feses (sekitar setengah ukuran kacang polong kecil). Kantung diinkubasi pada suhu kamar dan dapat diperiksa secara mikroskopis untuk organisme motil setiap dua hari selama 12 hari. Tes ini lebih sensitif dibandingkan pemeriksaan langsung dari kotoran dan membantu untuk mendeteksi infeksi di mana Pap langsung negatif. Giardia, dan organisme serupa lainnya tidak akan tumbuh dalam medium kultur tertentu. Di Inggris, sistem ini yang tersedia dari Diagnostik Modal di Edinburgh (0131 535 3145) tetapi prevalensi .

    3.       Polymerase chain reaction (PCR)
    pengujian Sebuah sampel kotoran dikirim ke laboratorium diagnostik untuk analisis. Tes PCR pencarian spesimen untuk bukti genetik dari T. janin organisme. Tes ini yang tersedia yang paling dapat diandalkan saat ini. Tes PCR hanya butuh beberapa hari untuk menyelesaikan, sehingga itu adalah cara tercepat untuk mendapatkan hasil. Uji ini dapat memeriksa genetik dari T. foetus.

    E.     CARA PENULARAN
    Pada kondisi alam, penularan terjadi melalui perkawinan, dan kontak langsung, namun ada beberapa kasus bias terjadi juga melalui inseminasi buatan. Reproduksi Tritrichomonas foetus secara aseksual dengan pembelahan sederhana “binary fission longitudinal” dan tidak terjadi pekebangan secara seksual.

    F.       PROGNOSA
    Dalam satu studi kucing yang terinfeksi menunjukkan bahwa prognosa jangka panjang pada kucing yang terinfeksi, dan pada akhirnya infeksi ini akan berhenti dengan sendirinya. Namun proses ini sangatlah lamban. resolusi diare rata-rata sembilan bulan, namun ada kalanya diare ini bertahan selama lebih dari dua tahun, dan kucing yang sampai diare selama itu jarang untuk hidup. Selama dan setelah pengobatan diet khusus mungkin diperlukan. Diet khusus mungkin diperlukan selama beberapa bulan, tergantung pada panjang dan beratnya infeksi.
    G.    PENGOBATAN
    Pengobatan infeksi sulit karena resistensi obat. Antiprotozoal obat tradisional seperti fenbendazole dan metronidazol tidak mengurangi gejala. Beberapa obat antimikroba telah terbukti memperbaiki gejala tetapi tidak memberantas parasit.Namun Baru-baru ini, dokter hewan di North Carolina State University, College of Kedokteran Hewan, Raleigh, NC mengevaluasi penggunaan Ronidazole (RDZ) untuk pengobatan infeksi ini pada kucing. Namun Ronidazole memiliki potensi untuk berbagai  efek samping neurologis.
    Penelitian awal menunjukkan bahwa dosis 30-50mg/kg sekali sehari selama dua minggu mampu menghentikan tanda-tanda klinis dan berpotensi memberantas Tritrichomonas foetus Namun, harus tetap menjaga dosis yang dianjurkan (30mg/kg), pada kucing muda dosis harus dikurangi sebanyak 10mg/kg sekali sehari selama dua minggu. Selama perawatan, kucing harus tetap terisolasi dari kucing lain untuk mencegah menyebar ke kucing lain (biasanya ditularkan oleh kucing yang terinfeksi kontak langsung dengan kucing lain). Kucing harus diberi makan ditentukan dokter hewan, sebaiknya dengan kandungan serat yang tinggi untuk membantu proses penyembuhan.

    H.    APAKAH Tritrichomonas foetus MENGINFEKSI MANUSIA?
    Meskipun tidak terbukti, namun T. foetus mungkin dapat menginfeksi manusia. Sebagai tindakan pencegahan disarankan menghindari kontak dengan kucing yang terinfeksi dan menjaga kebersihan dasar untuk menghindari menelan parasit. Tindakan pencegahan ini juga akan membantu untuk mencegah penyebaran infeksi ke kucing lain.
    Pencegahan kebersihan yang cocok meliputi:
    ·         Mencuci tangan dengan bersih setelah menangani kotoran kucing
    ·         Mencuci tangan dengan bersih setelah membersihkan kotoran kucing nampan, apakah kucing mengalami diare atau tidak
    ·         Goresan atau gigitan kucing harus selalu dicuci segera dengan sabun dan air. Mencari bantuan medis sesegera mungkin jika muncul tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan, nyeri atau bengkak.
    ·         Orang dengan sistem kekebalan yang lemah tidak harus menangani kotoran kucing, disarankan untuk mencuci tangan mereka setelah memegang kucing, dan disarankan untuk tidak menjaga kucing yang memiliki diare persisten.


    Daftar Pustaka

     Hausmann, K., N. Hülsmann, R. Radek. Protistology. 3rd completely revised edition. (2003). E. Schweizerbart’sche Verlagsbuchhandlung. Stuttgart, Germany.
    Tritrichomonas foetus infection in cats [Accessed 30 November 2009]
    madhe 2009, Parasitologi veteriner I : Veterinary Fakulty, udayana University, Bali 















  • histologi vet II.kardiovaskular

    0
    KARDIOVASKULAR
    Kata kardiovaskular berasal dari awalan cardi(o) yaitu bentuk gabung yang menunjukkan hubungan dengan jantung atau dengan orificium cardiac atau bagian lambung dan kata vascular yang berarti berkenaan dengan pembuluh, khususnya pembuluh darah; disebut juga vassal, atau berarti yang mempunyai pasokan darah yang kaya.
    Sistem kardiovaskuler sering disebut sebagai sistem vaskuler darah. Sistem vaskuler darah ini berfungsi untuk menyebarkan oksigen, bahan nutrisi, antibody dan hormon ke seluruh jaringan tubuh serta mengumpulkan karbon dioksida dan produk limbah metabolik lain untuk dikeluarkan melalui organ ekskretoris.
    Sistem vaskuler darah terdiri dari jantung (cor) sebagai pompa berotot dan dua sistem pembuluh. Sistem pembuluh ini terdiri dari sirkulasi pulmoner, membawa darah ke dan dari paru-paru; dan sirkulasi sistemik (sirkulasi perifer), membagi darah ke jaringan dan organ tubuh yang lain. Pada keduanya, darah yang dipompa dari jantung berturut-turut melalui arteri besar, arteri dengan diameter makin kecil, sampai pada jaringan kapiler, kemudian kembali ke jantung melalui vena kecil, kemudian ke vena dengan diameter makin besar.
    Pada beberapa organ tubuh anyaman kapiler darah debarengi oleh anyaman kapiler limfe. Peredaran limfe melalui pembuluh limfe yang menampung limfe dari celah-celah jaringan kemudian diangkut menuju jantung.

    ARTERI
    Darah diangkut dari jantung ke kapiler dalam jaringan oleh arteri. Susunan dasar dinding semua arteri serupa karena memiliki tiga lapis konsentris yaitu:
    Tunica intima, lapis dalam, berupa tabung endotel terdiri atas sel-sel gepeng dengan sumbu panjang teroriantasi memanjang.
    Tunica media, lapis tengah, terutama terdiri atas sel-sel otot polos yang teroriantasi melingkar. Tunica media merupakan lapisan yang paling tebal sehingga menentukan karakter arteri.
    Tunica adventitia, lapis luar, terdiri atas fibroblas dan serat kolagen terkait, yang sebagian besar terorientasi memanjang. Tunica adventitia berangsur menyatu dengan jaringan ikat longgar sekitar pembuluh.
    Antara tunica intima dan tunica media dibatasi oleh membrana elastica interna (lamina elastica interna) yang terutama berkembang baik pada arteri sedang. Sedangkan antara tunica media dan tunica adventitia dibatasi oleh membrana elastica externa (lamina elastica externa) yang lebih tipis.
    Dalam perjalanannya arteri bercabang-cabang dan ukurannya semakin kecil. Berdasarkan ukurannya, komponen pembentuk dinding dan fungsi arteri dibedakan menjadi:
    Arteri besar, arteri elastis, arteri konduksi, atau arteri penghubung.
    Arteri sedang, arteri muscular, atau arteri distribusi.
    Arteri kecil atau arteriol.

    Arteri Besar
    Arteri besar contohnya yaitu arteri pulmoner dan aorta, brakiosefalik, arteri subclavia, arteri carotis communis, dan iliaca communis. Arteri besar memiliki dinding dengan banyak lapis elastin berfenestra (bertingkap) pada tunica medianya. Dindingnya tampak kuning dalam keadaan segar akibat banyanya elastin. Pembuluh konduksi utama ini direnggangkan selama jantung berkontraksi (sistol), dan penguncupan akibat kelenturan dindingnya selama diastol berfungsi sebagai pompa tambahan untuk mempertahankan aliran agar tetap meskipun jantung berhenti berdenyut sesaat. Dindingnya sangat kuat, tetapi kalau dibandingkan dengan besarnya relatif lebih tipis dari arteri sedang.
    Tunica intima
    Pada orang dewasa tebalnya sekitar 127 mikron. Tunica intima ini terdiri atas endotel yang berbentuk polygonal, dengan panjang 25-50 mm dan lebar 10-15 mm, sumbu panjangnya terorientasi memanjang. Di bawah sel-sel endotel ini terdapat anyaman serabut-serabut kolagen dengan sel-sel otot polos berbentuk kumparan. Lebih ke dalam, terdapat banyak serabut-serabut elastis yang bercabang saling berhubungan. Di antaranya terdapat beberapa serabut kolagen, fibroblas, dan berkas-berkas kecil otot polos.

    Tunica media
    Terdiri atas banyak serabut elastin konsentris dengan fenestra yang berselang-seling dengan lapis tipis terdiri atas sel-sel otot polos terorientasi melingkar, dan serat-serat kolagen elastin dalam proteoglikan matriks ekstrasel. Ketebalannya sekitar 2-5m. Karena banyaknya elastin dalam arteri besar, maka otot polos relatif sedikit pada tunica media.

    Tunica adventitia
    Relatif tipis dan terdiri atas fibroblas, berkas memanjang serat kolagen, dan anyaman longgar serat elastin halus.

    Dinding arteri besar terlalu tebal sehingga memiliki microvaskulator sendiri yang disebut vasa vasorum, untuk mendapat nutrisi dari lumen. Vasa vasorum tersebar di permukaan pembuluh membentuk anyaman dalam tunica adventitia dari mana kapiler-kapiler menerobos sampai ke dalam tunica media. Untuk lapisan dalam yang tidak tercakup oleh kapiler tersebut, nutrisi diterima langsung secara difusi dari lumen. Akibat kondisi-kondisi tersebut maka dinding arteri lebih mudah mengalami degenerasi dibandingkan jaringan lain dalam tubuh.

    Arteri Sedang
    Arteri sedang ini merupakan arteri yang paling banyak dari sistem arteri. Mencakup arteri branchial, arteri femoral, arteri radial, dan arteri poplitea dan cabang-cabangnya. Ukuran cabangnya sampai sekecil 0,5 mm. Bersifat kurang elastin dan lebih banyak otot polosnya.

    Tunica intima
    Tunica intimanya lebih tipis daripada arteri besar namun sama susunannya. Umumnya dikatakan endotel menempel langsung pada membrana elastica interna. Pada percabangan arteri coronaria terdapat penebalan tunica intima yang disebut “musculo elastic cushion”. Dalam tunica intima terdapat monosit yang dapat berubah menjadi fibroblas atau makrofag.


    Tunica media
    Membrana elastica interna tampak berkelok-kelok karena kontraksinya otot-otot polos di tunica media sebelum pembuatan sediaan. Terdiri atas lapisan otot polos yang tersusun konsentris. Di sebelah luar terdapat membrana elastica eksterna yang lebih tipis dari membrana elastica interna.

    Tunica adventitia
    Terkadang lebih tebal dari tunica media dan mengandung fibroblas, berkas-berkas kolagen yang tersusun memanjang.



    Arteri kecil
    Arteri kecil atau arteriol merupakan segmen sirkulasi yang secara fisiologis penting karena merupakan unsure utama tahanan perifer terhadap aliran yang mengatur tekanan darah. Mempunyai diameter antara 200 mm sampai 40 mm.

    Tunica intima
    Terdiri atas endotel utuh yang menempel langsung pada membrana elastica interna dan lapis subendotel ysng sangat tipis terdiri atas serat retikuler dan elastin.

    Tunica media
    Terdiri atas susunan sel-sel otot polos yang konsentris. Pada arteriol yang besar kadang-kadang terdapat membrana elastica eksterna tipis.

    Tunica adventitia
    Merupakan lapisan yang sangat tipis. Tersusun dari serat kolagen dan sedikit fibroblas. Pada pembuluh daerah peralihan antara arteriol dan kapiler disebut metarteriol, otot polos tidak membentuk lapis utuh, namun sel-sel otot polos, yang melingkari tabung endotel seluruhnya, terpisah satu dari lainnya.

    Bentuk peralihan dan tipe khusus arteri
    Arteri sedang dengan struktur dinding arteri besar
    • Arteri poplitea: lanjutan ke distal dari arteri femoralis
    • Arteri tibialis

    Arteri besar dengan struktur arteri tipe muscular (sedang)
    • Arteri iliaca externa

    Daerah peralihan antara arteri elastis dan muscular kadang-kadang disebut arteri tipe campuran
    • Arteri carotis eksterna
    • Arteri axillaries
    • Arteri iliaca communis

    Arteri tipe elastis atau arteri tipe campuran yang tiba-tiba menjadi arteri tipe muscular dan terjadilah daerah peralihan pendek. Daerah ini disebut arteri tipe hybrid. Dindingnya memiliki tunica media yang terdiri atas dua lapisan, sebelah dalam muscular dan sebelah luar elastis.

    • Arteri visceralis yang mulai dari aorta abdominalis
    Arteri yang terdapat pada tengkorak, mempunyai membrana elastica interna tebal
    Arteri umbilicalis, tunica intima hanya terdiri dari endotel sedangkan membrana elastica interna tidak ada. Tunica media mengandung sadikit serabut elastis dan dua lapisan tebal serabut-serabut otot polos. Lapisan dalam otot berjalan longitudinal dan lapisan luar berjalan sirkuler.




    VENA
    Setelah melalui anyaman kapiler, darah akan menuju jantung melalui vena. Semakin mendekati jantung, pembuluhnya akan semakin membesar. Dinding vena lebih tipis dan kurang elastis dari pada arteri yang didampinginya sehingga pada sediaan selalu terdapat kolaps atau memipih.

    Berdasarkan ukurannya, vena dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
    Vena besar
    Vena sedang
    Vena kecil atau venula

    1. Vena besar
    Golongan vena ini adalah : v. Cava inferior, v. Linealis, v. Portae, v. Messentrica superior,
    v. Iliaca externa, v. Renalis, dan v. Azygos.

    Tunica Intima
    Seperti pembuluh darah lainnya, pada sebelah dalamnya dilapisi oleh sel-sel endotel. Dalam tunica intima terdapat jaringan pengikat dengan serabut-serabut elastis. Di bagian luar serabut-serabut elastis tersebut membentuk anyaman.

    Tunica media
    Biasanya sangat tipis, kadang tidak ada sama sekali. Kalau ada terdiri atas serabut-serabut otot polos sirkuler yang dipisahkan oleh serabut kolagen yang memanjang.

    Tunica adventitia
    Merupakan jaringan utama dari dinding vena dan tebalnya beberapa kali lipat dari tunica medianya. Terdiri atas berkas serabut-serabut otot polos yang memanjang dengan anyaman serabut elastis. Selain itu juga mengandung jaringan pengikat dengan serabut-serabut kolagen dan elastis yang memanjang.

    2. Vena sedang
    Pada umumnya vena ini berukuran 2 – 9 mm. Yang termasuk vena ini misalnya : v. Subcutanea, v. Visceralis, dan sebagainya.

    Tunica intima
    Sangat tipis, kalau ada strukturnya sama dengan vena besar Dengan tunica media dibatasi oleh anyaman serabut elastis.

    Tunica media
    Lebih tipis dibandingkan arteri yang didampinginya. Terdiri atas serabut otot polos sirkuler yang dipisahkan oleh serabut kolagen yang memanjang dan beberapa fibroblas.

    Tunica adventitia
    Lebih tebal dari tunica medianya dan merupakan jaringan pengikat longgar dengan berkas-berkas serabut kolagen dan anyaman serabut elastis. Kadang terdapat serabut otot polos yang longitudinal pada perbatasan dengan tunica medianya.




    3. Venula
    Beberapa kapiler yang bermuara dalam sebuah pembuluh dengan ukuran 15 – 20 mikron yang disebut venula. Dindingnya terdiri atas selapis sel endotil yang diperkuat oleh anyaman serabut retikuler dan fibroblas. Venula juga berperan dalam pertukaran zat.

    Tipe Khusus Vena

    Pada beberapa vena seperti : v. Iliaca, v. Femoralis, v. Poplitea, v. Saphena, v. Cephalica, v. Basalaris, dan v. Umbicalis terdapat serabut-serabut otot polos sirkuler atau longitudinal dalam jaringan pengikat subendotelial.

    Pada beberapa bagian dari v. Cava inferior tidak memiliki tunica media tetapi serabut-serabut otot polos longitudinal pada tunica adventitia sangat berkembang.

    Vena Pulmonalis memiliki otot polos sirkuler dalam tunica medianya sehingga menyerupai struktur arteri.

    Valvula vena

    Pada manusia biasanya terdapat sepasang katup yang saling berhadapan. Di antara valvula dan dinding vena terdapat ruangan yang disebut : sinus valvulae. Valvula ini merupakan jaringan pengikat tipis yang ditutupi pada kedua sisinya oleh endotil sebagai lanjutan dinding vena.
    Endotel yang menutup sisi yang menghadap lumen teratur memanjang sedang pada sisi yang menghadap dinding teratur melintang.

    Ada beberapa hubungan antara arteri dan vena diantaranya:

    1. Melalui kapiler, yang terdapat paling banyak ialah setelah arteriola bercabang-cabang menjadi kapiler kemudian ditampung dalam venula yang selanjutnya menjadi vena.

    2. Melalui sistim portal, anyaman kapiler yang kemudian ditampung dalam pembuluh yang strukturnya seperti vena kemudian menjadi kapiler lagi sebelum ditampung dalam venula.

    3. Anastomisis arterovenosa, ujung arteriola dihubungkan langsung dengan vena tanpa melalui anyaman kapiler. Dinding anastomosis ini biasanya tebal dan muskuler dengan banyak syaraf vasomotoris.

    4. Glomus, terdapat di ujung-ujung jari dan telinga. Terdapat anastomisis arterovenosa yang bercabang-cabang dan berkelok-kelok dengan sel-sel otot polos yang tersusun epiteloid. Banyak mengandung syaraf simpatis.

    Carotid body dan aortic body
    Carotid body merupakan bangunan kecil yang pipih, terdapat pada percabangan a. Carotis communis. Bangunan ini merupakan khemoreseptor yang terangsang oleh penurunan kadar O2 atau kenaikan kadar CO2 hingga dapat untuk pengaturan pernafasan. Bangunan ini sangat vaskuler, terdiri atas susunan sel epiteloid yang pucat ditembusi oleh kapiler dengan endotil yang berlubang.

    Aortic body mempunyai struktur mirip carotid body dan terdapat antara
    a. Subclavia dextra dan a. Carotis dextra dan yang di sebelah kiri dekat pangkal
    a. Subclavia sinistra.

    JANTUNG

    Jantung merupakan bangunan yang berongga berdinding muskuler tebal. Dinding jantung baik atrium dan ventrikulus terdiri atas 3 lapisan utama yaitu :
    Endocardium
    Myocardium
    Epicardium

    Endocardium

    Selain melapisi atrium dan ventriculus, endocardium juga melapisi struktur-struktur yang terdapat dalam jantung seperti valvula, chorda tendinae, dan m. pipillaris. Ketebalan endocardium berbanding terbalik dengan ketebalan myocardium yang dilapisi.
    Endocardium terdiri atas 3 lapis yaitu :
    Lapisan dalam, ditutupi oleh endotel, terdiri atas jaringan pengikat halus dan malanjutkan diri pada tunica intima pembuluh darah yang meninggalkan jantung
    Lapisan tengah, merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri atas jaringan pengikat padat yang mengandung banyak serabut elastis dan kadang-kadang serabut kolagen yang sejajar dengan permukaan.
    Lapisan luar, jaringan pengikat yang tidak teratur mengandung pembuluh darah Terdapat serabut-serabut otot jantung khusus yang disebut serabut Purkinye yang termasuk sistim konduksi.

    Myocardium

    Myocardium atrium lebih tipis dari ventriculus. Berkas-berkas serabut otot jantung yang merupakan sisa-sisa semasa embrio diketemukan sebagai tonjolan-tonjolan di permukaan dalam sebagai trabeculae carneae. Serabut elastis di antara serabut otot jantung terdapat di dinding ventriculus, sedang di dinding atrium terdapat lebih banyak serabut elastisnya. Jaringan pengikat di antara berkas-berkas otot jantung banyak mengandung serabut retikuler.

    Epicardium

    Jantung terdapat dalam sebuah kantung lembaran jaringan pengikat yang disebut pericardium. Pericardium tersebut terdiri atas 2 bagian yaitu :
    Lamina visceralis yang langsung menempel pada myocardium disebut pula epicardium. Pada permukaan bebasnya ditutupi oleh sel-sel mesotil dan dibawahnya terdapat jaringan pengikat tipis yang mengandung serabut elastis, pembuluh darah dan serabut saraf.
    Lamina parietalis, berbentuk sebagai membrana serosa yang terdiri atas jaringan pengikat tipis mengandung serabut elastis, kolagen, fibroblas dan makrofag.
    Kedua lembaran pericardium ini saling berhubungan membatasi ruangan yang sempit disebut cavum pericardii.




    Rangka Jantung

    Untuk tempat pelekatan valvula dan otot-otot jantung terdapat bangunan jaringan pengikat padat yang disebut rangka jantung.

    Bagian-bagian utama : trigonum, fibrosum, annulus, fibrosus yang melingkari lubang antara atrium dan ventriculus, dan septum memranaceum.
    Katup Jantung

    Tiap valvula atrioventricularis merupakan lembaran jaringan pengikat yang berpangkal pada annulus fibrosus. Pada kedua permukaan katup dilapisi oleh endocardium.

    Pada tepi valvula banyak sekali perlekatan berkas serabut-serabut kolagen yang ditutup oleh endocardium tipis dan berpangkal pada ujung m. pipillaris yang dinamakan chordar endinea

    Sistem Konduksi Jantung

    Impuls yang berpangkal dari nodus sino atrialis (merupakan pace maker jantung) akan menggiatkan otot atrium kemudian disebarkan sampai nodus atrioventricularis. Lalu diteruskan oleh berkas-berkas otot jantung khusus ke otot-otot jantung di ventrikulus dan menyebar ke seluruh bagian ventriculus.
    Serabut otot jantung khusus ini merupakan suatu sistim konduksi dan disebut serabut Purkinje yang terlihat mirip otot jantung dengan inti di tengah dan terlihat adanya garis-garis melintang. Perbadaannya adalah pada serabut Purkinje yang lebih besar dan myofibril terdesak ke tepi. Bagian tengah diisi oleh glikogen dan terlihat pula desmosom dan tight junction di antara sel-sel yang berdekatan.

    PEMBULUH LIMFE

    Pembuluh limfe yang terkecil disebut kapiler limfe yang dimulai dengan ujung buntu untuk menampung cairan limfe dari selah-selah jaringan. Kapiler-kapiler ini bersatu menjadi pembuluh yang lebih besar dan akhirnya pembuluh yang terbesar akan bermuara di vena. Aliran limfe tidak merupakan peredaran tertutup. Berhubungan dengan sistim peredaran limfe ini ialah: ruangan-ruangan serosa, celah-celah di sekitar selaput otak, ruangan dalam mata, spatium Tenoni di sekitar bola mata, ruangan auris interna, ventriculi, dan canalis dalam SSP.

    Kapiler Limfe

    Kapiler limfe berdinding tipis dengan kapiler lebih besar dari kapiler darah. Biasanya anyaman kapiler limfe berada bersama dengan anyaman kapiker darah.
    Kapiler limfe mulai dengan ujung buntu yang berbentuk bulat. Terlihat dalam membrana mucosa intestinum sebagai “central lacteal” yang terdapat di villus intestinalis.
    Dinding kapiler limfe dibentuk oleh selapis sel endotil. Kapiler limfe tidak diperkuat oeh sel lain seperti perisit pada kapiler darah.



    Pembuluh Limfe

    Beberapa kapiler limfe akan berkumpul dalam pembuluh limfe yang lebih besar dengan dinding yang lebih tebal.

    Tunica intima
    Terdiri atas el-sel endotel dengan di bawahnya selapis tipis anyaman serabut elastis yang berjalan longitudinal.

    Tunica media
    Terdiri atas sel-sel otot polos yang berjalan sirkuler dengan beberapa serabut elastis.

    Tunica adventitia
    Merupakan lapisan dinding yang paing tebal, terdiri atas anyaman serabut-serabut kolagen dan elastis dan berkas-berkas otot polos.

    Ductus thoracicus dan pembuluh limfe besar

    Semakin mendekati jantung, pembuluh limfe akan bertambah besar begitu pula dindingnya. Semua pembuluh limfe akan bermuara dalam 2 buah pembuluh limfe utama ialah : ductus lymphaticus dexter dan ductus thoracicus

    Ductus lymphaticus dexter lebih kecil dan menampung limfe dari bagian atas tubuh sebelah kanan dan biasanya bermuara pada vena anonyoma dextra pada persatuan v. Jugularis interna dan v. subclavia dextra.

    Ductus thoracicus akan menampung limfe dari bagian tubuh yang belum tertampung oleh ductus lymphaticus dexter. Pembuluh tersebut bermuara pada pertemuan v. jugularis interna sinistra dan v. subclavia sinistra.

    Tunica intima
    Dilapisi sel-sel endotil terdiri atas beberapa lapis serabut kolagen dan elastis. Tampak kondensasi serabut elastis membentuk batas mirip membrana elastica interna.

    Tunica media
    Tebal dengan serabut-serabut otot polosnya dan lapisan-lapisan dinding yang tidak begitu jelas.

    Tunica adventitia
    Tersusun oleh serabut-serabut kolagen dan elastis yang memanjang dengan beberapa serabut otot polos yang memanjang pula. Dinding pembuluh limfe besar dilengkapi dengan pembuluh darah seperti vasa vasorum pembuluh darah besar.


  • Copyright © - Dokumen Pribadi Seorang Dokter Sapi

    Dokumen Pribadi Seorang Dokter Sapi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan